oleh

Ngeri, Setahun 17 Ribu Pengantin Muda Asal Kota Bekasi Pilih Nikah di Jakarta

KOTA BEKASI – Jakarta menjadi pilihan bagi warga bekasi sebagai lokasi yang representatif untuk menikah serta mengadakan resepsi pernikahan. Pasalnya, minimnya sarana juga prasarana pendukung pesta menjadi alasan utama dan pertimbangan bagi pengantin muda guna memilih lokasi di Kota tersebut. Ironisnya, pada 2018 berdasarkan data yang didapat, jumlah warga Kota Bekasi menikah di Jakarta sebanyak 17 ribu orang.

 

“Kebanyakan hanya mencapai 70 persen lebih, mereka lebih memilih menikah di wilayah lain, seperti DKI Jakarta. Pasalnya, diketahui sarana dan prasarana pendukung pesta di sana lebih banyak pilihan jika dibanding Kota Bekasi,” ungkap Ketua Bidang Pengembangan Kehidupan Perkotaan pada Tim Percepatan Penyelenggara Pemerintah dan Pembangunan, Benny Tunggul pada Kamis (21/3) belum lama ini.

 

Pilihan gedung untuk menggelar pesta pernikahan lebih banyak di Jakarta. Sehingga, warga Kota Bekasi memilih Jakarta sebagai tempat nikah.

Hal itu dikatakan Benny ketika jumpa pers terkait pagelaran Wedding Expo 2019 ke-5 di Grand Metropolitan Mal, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Rencananya, kegiatan ini digelar selama tiga hari mulai dari 29 hingga 31 Maret ini, sekaligus rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bekasi ke-22 yang jatuh pada 10 Maret 2019 lalu.

Menurut Benny, sekarang ini angka pasangan menikah di Kota Bekasi jika diperoleh dari survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi 2018. Kebanyakan yang menikah saat ini merupakan pasangan milenal dengan usia produktif sekitar 23 tahun sampai 35 tahun. “Mereka adalah kaum milenial, jadi cenderung memiliki banyak pilihan untuk menentukan lokasi pernikahan,” kata Benny.

Melalui Wedding Expo ini, Benny berharap semoga masyarakat Kota Bekasi bisa menjadi pilihan kaum milenal untuk menikah.

BACA JUGA :  Pangdam Jaya Pimpin Apel Gelar Pengamanan Asian Games 2018

Ia menambahkan, pihaknya akan menyajikan berbagai vendor misalnya, katering, griya pengantin, dekorasi pengantin, gedung pernikahan dan hotel-hotel terkemuka di wilayah Kota Bekasi. “Kami juga akan mengadakan fashion kebaya dan batik khas Bekasi yang dapat menjadi pilihan masyarakat guna mengenakan pakaian tersebut dalam pesta pernikahannya,” tuturnya.

Tak hanya itu, pemerintah daerah lanjut Benny, akan menggodok bersama-sama putra daerah asli Bekasi guna mengeluarkan souvenir khas asli Bekasi. Seperti yang saat ini telah ditonjolkan merupakan senjata tajam jenis Golok.

Dijelaskan Benny, golok akan dijadikan souvenir khas Bekasi. “Bisa saja setiap pernikahan di Bekasi souvenir golok ini nantinya diberikan, sebagai bukti kita kaya dengan budaya,” kata Benny.

Bahkan, yang menarik dari kegiatan ini, sebagai penutup Wedding Expo 2019, kata dia, pihak penyelenggara akan menyiapkan hadiah TV LED, cincin kawin, voucher menginap di hotel, voucher tiket nonton XXI, sepeda motor Yamaha.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bekasi, H. Mujani tidak menampik adanya sejumlah calon pengantin asal Kota Bekasi yang memilih menggelar pesta pernikahan di DKI Jakarta.

Namun dia tidak mengetahui jumlah tersebut, karena pendataannya ada di masing-masing Kantor Urusan Agama (KUA) di 12 kecamatan di Kota Bekasi.

“Kita tidak bisa melarang mereka mau menggelar pesta pernikahan di sana. Kita hanya meminta surat rekomendasi dari tempat sepasang pengantin itu menggelar pernikahan,” kata Mujani.

Tak hanya itu, Mujani memprediksi, paling banyak warga Kota Bekasi yang menikah di Jakarta berasal dari Kecamatan Pondok Gede.

Selain berdekatan dengan daerah Jakarta Timur, wilayah di sana juga terdapat gedung pernikahan, yaitu di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

“Kemungkinan paling banyak ada di wilayah Kecamatan Pondok Gede,” pungkasnya. (Nia/Len)

News Feed