KOTA BEKASI, Beritapublik.co.id – Dalam rangka menyambut bulan suci ramadhan SMC Bacassie chapter menggelar Charity bersama dengan tema “Biking Bae Dapa Bae”.
Acara ini dilaksanakan pada Jumat, (26/4) di Musholla Al Muwahidin, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
“Kegiatan ini dimulai dari santunan kepada anak-anak yatim di TPA Al Muwahidin. Kemudian, pemberian karpet masjid Dan kipas Angin untuk kebutuhan taraweh di Musholla Al Muwahidin, dan makan malam Bersama DPM Al Muwahidin serta Pengurus PCNU Kecamatan Tambun Selatan,” ungkap Muhamad Luky Bahrudin selaku Presiden Satudarah MC Bacassie Chapter.
Pria yang akrab disapa Luky ini mengatakan, Satudarah MC merupakan klub motor yang didirikan di Moordrecht, Belanda sejak 1990.
“Satudarah MC saat ini memiliki 44 cabang di seluruh Belanda dan baru-baru ini membuka bab baru di Belgia, Prancis, Spanyol, Indonesia, Malaysia, Denmark, Swedia, Jerman, Maroko, Norwegia, Singapura, Thailand, Philippines, Suriname, Amerika serikat, Australia dan Turki,” kata Luky.
Satudarah MC berbeda dari kebanyakan club motor lainnya, pasalnya secara nyata bisa menerima semua ras ke klub, karena sejarah pembentukan Klub motor ini oleh sekelompok keturunan maluku dan teman-temannya asli belanda. Satu darah dalam bahasa Indonesia dan bahasa Melayu yang berarti “satu darah”.
Satudarah MC merupakan sebuah klub motor yang cukup berpengaruh di negeri Kincir Angin. Dibentuk pada awal tahun 1990-an di kawasan Moordrecht, sebuah wilayah dekat kota Gouda, Belanda.
Berawal didirikan oleh 9 orang pria warga Belanda keturunan Maluku yang sudah lama bersahabat. Asal nama Satudarah MC yang mereka gunakan memang ‘khas’ Indonesia meskipun dalam perkembangan anggotanya tidak terbelenggu pada Suku, Agama, Ras dan Golongan tertentu.
Saat ini anggotanya telah tersebar di kota-kota di Belanda, Belgia, Jerman, Spanyol, Malaysia dan Indonesia. Satudarah MC sendiri sempat membuat heboh di Belanda ketika pertengahan 2011 lalu ketika akan bentrok dengan salah satu gang motor terkenal Hell Angels.
“Kami ingin membuktikan, komunitas kita bukan seorang preman atau komunitas ugal- ugalan dan seram. Tapi, bisa berbagi dengan sesama juga memberikan manfaat kepada orang lain yang memiliki nilai positif,” tegasnya.
Luky berharap, melalui program subuh keliling, tarawih keliling bisa mendekatkan kepada Tuhan dan hubungan dengan sesama anggota tetap menjadi solid. (Len)
