KOTA BEKASI, Beritapublik.co.id – Lembaga Nasional Satu atau Nassa School Bekasi mengutamakan lima nilai dasar bagi siswa di seluruh jenjang pendidikan. Lima nilai dasar tersebut antara lain, academic excellence, islamic value, music & art, eco attitude, dan inclusive.
Hal ini dikatakan langsung oleh Direktur Operasional Nassa School Bekasi, Anhar Anugrah. Menurut Anhar, Nassa School berdiri sejak 35 tahun.
”Nassa School Bekasi terapkan sistem pendidikan berkualitas, dan setiap siswa memiliki potensi, bakat, keterbatasan dan kebutuhan yang berbeda,” ungkapnya, Rabu (7/8).
Anhar mengatakan, Inclusive Education Program (IEP) mulai diterapkan sejak tahun ajaran 2018 hingga 2019. Melalui penerapan kurikulum 2013, IEP disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
IEP mampu memberikan program inklusi melalui dukungan terapi yang komprehenshif. ”Setiap siswa individu yang berbeda dan sekolah kedepannya bisa menjadi miniatur masyarakat serta memerlukan situasi guna mendukung, setara juga berempati,” jelasnya.
Lembaga pendidikan yang bertempat di Jalan Bojong Nangka II No 38 Jatirahayu Pondok Melati Kota Bekasi, dan memiliki jenjang pendidikan Kelompok Bermain (KB), Taman kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
”Sebagai sekolah yang memiliki jenjang KB hingga SMA, kita meyakini bisa mendorong terciptanya lingkungan sekolah yang penuh sinergi dan kolaborasi serta interaktif bagi seluruh siswa di semua jenjang dalam pembentukan skill, keterampilan, serta karakter mereka,” paparnya.
Nassa School Bekasi memiliki 1.020 siswa. Berdasarkan data dan informasi yang didapat yakni, terdapat 200 siswa KB/TK, 450 siswa SD, 200 siswa SMP, dan 170 siswa SMA. Kemudian, 40 rombongan belajar untuk menampung ribuan siswa tersebut.
Nassa School Bekasi nerupakan sekolah swasta terbaik di Kota Bekasi ini tidak hanya menerapkan kegiatan belajar serta mengajar di dalam kelas, namun juga di luar kelas.
”Kami ingin menjadikan siswa tidak hanya belajar di dalam kelas, namun bagaimana siswa bisa memperaktekan itu ke dunia luar. Misalnya, seminggu di dalam kelas materi, kemudian diberikan waktu 1 hari untuk mempraktekan serta melihat secara langsung materi yang mereka telah pelajari di dalam kelas,” pungkasnya. (Nia/Len)
