oleh

Presiden Buka Kongres XX GMNI, Ini Perlu Di Cermati

SULAWESI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Pembukaan Kongres XX GMNI di Graha Gubernuran, Manado, Sulawesi Utara. Dalam kesempatan itu, Presiden mengapresiasi komitmen Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menegakkan Nasionalisme dan Pancasila.

Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan, bahwa nasionalisme jadi faktor pengikat ‎dirinya dengan GMNI.

“Nasionalisme, itulah yang mengikat saya dengan GMNI,” kata Presiden saat memberikan sambutan. Rabu (15/11) Kemarin.

“Saya sampaikan Indonesia itu negara besar. Kita harus menyadarkan semua, negara kita ini negara besar,” kata Jokowi

“Indonesia memiliki 250 juta penduduk, 714 suku, dan 1100 bahasa daerah. Kita Memiliki keanekaragaman budaya adat istiadat bangsa Indonesia,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyinggung bagaimana dirinya berkomitmen membangun infrastruktur, dengan tujuan menyatukan negara Indonesia.

Menyinggung mengenai pesan yang terkandung dalam pidato Presiden, Pengamat Politik dan Peneliti dari Indo Survey & Strategy, Herman Dirgantara, mengatakan bagaimana kuatnya pesan yang disampaikan Presiden di Kongres GMNI ke XX.

“Ini menarik, lagi-lagi Presiden berkomunikasi dengan bahasa yang lugas dan pesannya kuat. Misalnya pengawalan terhadap kebinekaan dan Pancasila. Apalagi ini terhadap mahasiswa, yang dikenal kritis,” terang Herman, ketika dihubungi melalui seluler.

Herman menambahkan, Presiden memang sudah sepatutnya membangun komunikasi yang kuat tidak hanya di akar rumput, namun juga di kalangan mahasiswa.

“Komunikasi seorang Presiden dengan mahasiswa tentu akan berbeda dibanding dengan ‘grassroot’. Perlu pesan yang lebih konseptual, menggugah dan merefleksikan kesadaran politik. Saya kira, muatan pidato Presiden ini perlu kita cermati,” pungkasnya. (Olo)

BACA JUGA :  Penyaluran Hewan Kurban, Sinergi RS Siloam Bersama Warga pada Perayaan Idul Adha

News Feed