TASIKMALAYA, Beritapublik.co.id – Tingginya angka perceraian di hampir semua wilayah menjadi tanda tanya yang mesti di pikirkan, untuk dicarikan jalan keluar secara bersama.
Persoalan ekonomi serta kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yang artinya tingkat kemiskinan dan faktor mental bagi pasangan perlu mendapat penanganan serius.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Budi Rahayu menyayangkan hal tersebut.
“miris, angka perceraian semakin terus mengalami peningkatan, dengan berbagai persoalan, mulai dari ekonomi, KDRT, perlu mendapat perhatian oleh semua khususnya pemerintahan untuk mencari solusinya,” ujar Budi Rahayu, saat ditemui dikantornya, Jumat (16/02).
Dengan banyaknya persoalan baginya, semua dapat diatasi jika semua mau belajar dan berlatih serta tidak malas.
“Persoalan ekonomi menjadi yang utama, iya kita tahu lapangan kerja memang tidak sesuai dengan jumlah lapangan kerja. tetapi terkadang gengsi untuk melakukan kerja kasar sebagai tanggung jawab kepada keluarga terkadang malu untuk dilakukan. Jadi resiko sebagai kepala keluarga harus berani, kuat, bekerja apapun, dengan syarat harus yang halal, demi memenuhi kebutuhan keluarga, maka harus tanggalkan itu yang namanya gengsi,” tegas Budi.
Lebih lanjut katanya, perihal kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), jika di perhatikan adalah akibat belum atau tidak siapnya seseorang untuk berumah tangga.
“Sebagai contoh masih senang main, masih suka berhubungan dengan lawan jenis selain urusan kerja, termasuk tidak siapnya menerima kekurangan masing-masing,” tukasnya.
“semua pihak khususnya orang tua untuk lebih ketat memberikan pengawasan, bimbingan kepada putra putrinya,” pungkasnya. (Ndi/Mdi)
Komentar