KOTA BEKASI, Beritapublik.co.id – Dampak dari hujan lebat sejak Sabtu (22/2) hingga Selasa (25/2) membuat sejumlah titik di Kota Bekasi terendam banjir dan longsor bahkan hingga menimbulkan korban jiwa. Hingga kini wilayah Dosen IKIP Jati Kramat masih terendam hingga 1 meter dari kondisi awal banjir setinggi 2 meter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Muhammad Jufri mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun terkait banjir yang dihimpun hingga Rabu, 26 Februari 2019, terdata sebanyak 90 Titik banjir, 5 lokasi longsor dan 4 korban meninggal dunia dan 391 jumlah sekolah terendam banjir.
Sebanyak 90 titik banjir berkisar ketinggian air bervariatif mulai dari 40-200 cm. Terparah banjir kali ini terjadi di Perum Nasio Jati dan Perum Dosen IKIP hingga setinggi 2 meter.
“Berdasarkan data yang dihimpun sebaran titik banjir di 12 kecamatan sebagai berikut: kecamatan Medan Satria 4 titik, Bekasi Utara 5 titik, Jatiasih 6, Bekasi Barat 6, Rawa Lumbu 5 titik, Mustika jaya 3 titik, Bekasi timur 5 titik, Bekasi Selatan 15 titik, Pondok Gede 3 titik, Jatisampurna 12 titik, Pondok Melati 13 titik dan Bantargebang 13 titik,” ungkap pria yang akrab disapa Jufri ini.
Sementara itu, jumlah lokasi longsor sebanyak 5 titik. Sebanyak 4 kejadian, dialami di wilayah kecamatan Jatisampurna menjadi yang terbanyak di Kota Bekasi. Satu titik lainnya berada di Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara.
Sedangkan, 5 titik longsor antara lain, Teluk Pucung RT 2 RW 2, Tebing kali sunter rt 4 RW 6 Jatirangon, Perum wahana pondok gede blok n6 jati ranggon, Wilayah RW 10 Jati Raden, dan Perum permata Kranggan kel Jatisampurna.
“Untuk data 4 korban meninggal dunia sebagai berikut, dua korban meninggal di wilayah Bekasi Barat, Faisal Amri 25 tahun selaku warga perumahan harapan baru karena terbawa arus banjir (masih dalam pencarian) dan Airil Amrih 15 tahun laki laki perumahan harapan baru dua karena terbawa arus saat banjir,” kata Jufri.
Di kecamatan Medan Satria, Faizin 51 tahun laki-laki warga kampung Mulya jaya kelurahan harapan Mulya karena korban tersengat listrik. Dan di Kecamatan Bekasi Selatan atas nama Muhammad Jamil, 9 tahun Kel Kayuringin Jaya.
Banjir yang terjadi di Kota Bekasi berdampak juga pada fasilitas dan sarana prasarana sekolah. Informasi yang diperoleh Humas Kota Bekasi dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi terdapat 391 jumlah sekolah mengalami banjir sehingga menghentikan sementara aktifitas belajar mengajar.
Bahkan, jika dirinci, dari jenjang TK Swasta sebanyak 176 sekolah, SD Negeri 95 sekolah, SD Swasta 49 Sekolah, SMP Negeri 18 sekolah dan SMP Swasta 53 sekolah.
Pemerintah Kota Bekasi dalam masa transisi dianggap darurat bencana terus melakukan langkah untuk menanggulangi bencana banjir dan pasca banjir yang terjadi.
“Upaya yang dilakukan salah satunya membangun dapur umum dan pusat kordinasi bencana di Kantor Walikota Bekasi, melakukan evakuasi warga bersama unsur TNI Polri, dan menyediakan logistik kebutuhan dasar warga terdampak banjir hingga evaluasi tanggap darurat kali ini,” pungkasnya. (Nia/Len)
Komentar