oleh

Anggota Komisi IX DPR Soalkan Peran dan Pengawasan BPOM 

KOTA BEKASI, Beritapublik.co.id – Anggota Komisi IX DPR RI dari Dapil Kota Bekasi – Depok, Nuroji mengutamakan pentingnya peran Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dewasa ini.

Hal tersebut langsung dihelat dengan mengusung tema “Komunikasi Informasi dan Edukasi Komestik bersama para tokoh masyarakat” di Bekasi saat o kegiatan bersama BPOM, Senin (16/12).

Berdasarkan data yang diperoleh, saat ini masih banyak dijumpai obat atau makanan yang tidak aman di masyarakat. Sehingga, politisi dari Partai Gerindra berpendapat, BPOM mempunyai peran sangat vital dalam sisi pengawasan obat dan makanan.

 

“Sebanyak 15 persen obat dan makanan ditemukan di pasaran yang terbuat dari bahan-bahan berbahaya, palsu dan ilegal. Di sini peran BPOM sangat penting,” kata Nuroji.

 

Selain itu, peredaran obat-obatan, khususnya kosmetik ilegal makin marak lantaran bisa dijual dengan mudah via online.

“Sekarang segala sesuatu didapat di online. Sementara kami tidak tahu apakah barang tersebut asli atau tidak. Mengandung bahan berbahaya atau tidak,” jelas Nuroji.

Nuroji menegaskan, semakin mudahnya orang menjual obat atau kosmetik, maka BPOM harus gencar melakukan edukasi bagi masyarakat agar selaku konsumen tidak menjadi korban.

Nuroji menjelaskan, pihaknya tidak pernah tertipu dalam membeli obat-obatan palsu.

 

"Komunikasi Informasi dan Edukasi Komestik bersama para tokoh masyarakat" di Bekasi saat membuka kegiatan bersama BPOM,
“Komunikasi Informasi dan Edukasi Komestik bersama para tokoh masyarakat” di Bekasi saat membuka kegiatan bersama BPOM,

 

“Saya beli obat kapsul di toko obat yang tengah terkenal, namun setelah saya beli ternyata isinya hanya tepung. Hal ini sudah membahayakan dan masyarakat juga rugi,” paparnya.

Sementara, bagi peserta sosialisasi, Nuroji mengimbau, agar usai mendapatkan pengetahuan dari BPOM dapat lebih berhati-hati ketika membeli obat-obatan atau kosmetik serta makanan.

“Pulang dari sini setidaknya bapak dan ibu bisa lebih peduli terkait membeli produk kosmetik, obat-obatan atau makanan,” jelasnya.

BACA JUGA :  PLN UID Jabar Pastikan Keandalan Pasokan Listrik Selama Pandemi

Pihaknya juga mendorong agar masyarakat dapat berperan aktif untuk ikut serta melakukan pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan.

“Ada nomer layanan pengaduan BPOM hal ini dapat dimanfaatkan untuk melapor jika ditemukan obat atau makanan yang membahayakan,” paparnya.

 

Narasumber dari BPOM, Frida Tri Hadiyati
Narasumber dari BPOM, Frida Tri Hadiyati

 

Di tempat yang sama Narasumber dari BPOM, Frida Tri Hadiyati menambahkan, agar peserta sosialisasi harus lebih berhati-hati dalam memilih obat-obatan atau makanan.

“Kita harus mengetahui bagaimana kondisi barang dan apa yang hendak kami pakai. Selain itu, bisa membedakan mana obat serta mana kosmetik. Sehingga, ada bahan kosmetik atau obat yang bisa mengakibatkan alergi. Intinya kita harus lebih peduli dan hati-hati,” pungkasnya. (Nia/Len)

Komentar

Tinggalkan Balasan

News Feed