oleh

Kota Bekasi Harus Memiliki Ketahanan Pangan yang Kuat Melalui Hidroponik

KOTA BEKASI, Beritapublik.co.id -Kota Bekasi memang bukan penghasil pertanian, perkebunan, peternakan dan lain sebagainya. Tapi, bukan berarti Kota Bekasi mempunyai ketahanan pangan yang lemah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain mengatakan bahwa, setiap Kota atau Kabupaten wajib mempunyai ketahanan pangan yang kuat.

 

 

“Jadi memang setiap daerah, Kota maupun Kabupaten termasuk Kota Bekasi harus mempunyai ketahanan pangan yang kuat. Akses pangan masyarakat harus kuat, ketersediaan harus tersedia dan kalau bisa lebih besar ketersediaan daripada kebutuhan, begitun pemanfaatan pangannya,” tutur Alex saat ditemui awak media di sela-sela kesibukannya, Rabu, (29/7).

 

 

Dijelaskan Alex, dengan keadaan kota yang seperti ini pihaknya dapat mengandalkan distribusi pangannya agar bagaimana dari daerah penghasil diluar sana bisa masuk ke Kota Bekasi.

Menurut Alex, Kota Bekasi, merupakan pangsa pasar yang menarik jika melihat jumlah warga Kota Bekasi yang sekarang ini kurang lebih ada 2,7 juta jiwa.

“Ini tentunya sebagai daerah yang bukan daerah pertanian, kita ingin memanfaatkan pangan-pangan yang tersedia di Kota Bekasi lebih bijak dan beragam lagi dalam pemanfaatannya,” ungkapnya.

Disamping itu, pihaknya pun mengajak masyarakat agar lebih giat bercocok tanam melalui media apa saja. Pihaknya mencontohkan, seperti bercocok tanam melalui media hidroponik yang tidak menggunakan media tanah.

“Jika yang kita pikirkan bercocok tanam harus dengan media tanah, kapan kita mau bercocok tanam untuk meningkatkan swasembada pangan kita?,” tanya dia.

Pihaknya jugamenyadari bahwa, memang Kota Bekasi saat ini sudah sangat sedikit lahan kosong yang bisa digarap untuk bercocok tanam bagi masyarakat. Namun, di era modern seperti sekarang ini, kata Alex, kami bisa memanfaatkan lahan kecil untuk memulai bercocok tanam dengan media hidroponik.

BACA JUGA :  Calon Wali Kota Bekasi, Silaturahim Ke Warga Kemang Pratama

“Ya kita menyadari di Kota Bekasi saat ini memang sudah sedikit lahan kosong yang bisa digarap untuk bercocok tanam. Jadi, kami manfaatkan media hidroponik ini untuk bercocok tanam dan bisa menambah nilai ekonomis bagi masyarakat,” terangnya.

Selain itu, Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto berupaya beberapa kali bertemu dengan para pengusaha ritel yang ada di Kota Bekasi untuk membicarakan terkait pendistribusian hasil panen tanaman hidroponik yang dikelola masyarakat agar bisa dikerjasamakan dengan para pengusaha ritel tersebut. Namun, kata Alex, itu semua sedang dipersiapkan dan digodok kembali.

“Ya, kita sudah bertemu para pengusaha ritel dan dimediasi dengan bapak Wakil Walikota agar hasil panen masyarakat bisa didistribusikan kepada khalayak melalui swalayan yang ada di Kota Bekasi,” ujarnya.

Sambil menunggu yang telah dipersiapkan dan digodok, pihaknya juga sudah membuat satu aplikasi yang bernama Sayurmandjur.com.

“Jadi masyarakat bisa beli disitu secara online. Dan kelompok masyarakat yang sudah panen hasil dari hidroponiknya juga bisa dijual melalui aplikasi ini. Kita berharap, dengan adanya langkah-langkah atau upaya yang dilakukan pemerintah seperti ini dapat mendorong masyarakat untuk bercocok tanam,” paparnya.

Terpisah, H.Syahroni selaku Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi membenarkan bahwa, memang masyarakat sekarang ini sedang digenjot untuk bercocok tanam melalui media hidroponik.

Karena menurutnya, selain tidak memakan tempat yang luas, hal itu juga dapat menambah nilai ekonomis terhadap ketahanan pangan bagi keluarga dan masyarakat luas.

“Sudah ada beberapa yang kita lakukan terkait beberapa hal itu. Memang awalnya untuk di konsumsi sendiri, namun seiring berjalan kemudian untuk menambah nilai ekonomis bagi masyarakat ya kita pasarkan,” ucapnya.

BACA JUGA :  Cegah Covid 19, Kecamatan Jatiasih Adakan Isolasi Mandiri

Pihaknya mencatat, saat ini ada 35 kelompok pegiat hidroponik dan 80 perorangan yang berada dalam naungan Dinas Ketapang.

Sekedar diketahui, dua minggu lalu Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan baru saja selesai mensosialisasikan terkait program hidroponik. Dan nantinya jika tidak berubah pada tanggal 4 Agustus akan ada pelatihan hidroponik yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi untuk khalayak. (Nil/Len)

Komentar

Tinggalkan Balasan

News Feed