KOTA BEKASI, Beritapublik.co.id – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Jatirahyu mengingatkan masyarakat di wilayah kerja mereka untuk mewaspadai sejumlah penyakit yang muncul saat musim penghujan.
Menurut Kepala UPTD Puskesmas Jatirahayu, Riris Yanru mengatakan, ada sejumlah penyakit yang biasanya muncul di tengah musim penghujan diantaranya, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Demam Berdarah Dengue (DBD), diare, demam tifoid atau tipes.
Ia juga menambahkan, penyakit seperti leptospirosis atau alergi dan penyakit kulit yang disebabkan oleh cuaca atau lingkungan yang kotor juga dimungkinkan muncul kendati jumlahntya tidak terlalu banyak.
“Kami menghimbau untuk mewaspadai penyakit-penyakit yang biasa kerap muncul saat musim penghujan,” kata dia.
Sebagai bentuk pencegahan penyakit, ia berpesan agar masyarakat senantiasa menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, memakan makanan yang baik dan bersih, istirahat yang cukup dan melakukan cuci tangan dengan sabun setelah melakukan aktivitas, serta senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
“Intinya hidup bersih dan sehat. Termasuk memperhatikan makan dan juga istirahat untuk mengcegah adanya penyakit,” kata dia.
Selain itu untuk mencegah DBD, ia meminta agar upaya 3 M yakni menguras, menutup dan mengubur barang-barang yang dapat menimbulkan genangan air diterapkan.
“Bisa juga dengan menggunakan lotion anti nyamuk, rajin membersihkan tubuh, menggunakan kelambu guna menghindari gigitan nyamuk Aedes Aegypty,” terang dia.
Sedangkan untuk mencegah leptospirosis, masyarakat diingatkan untuk selalu menjaga lingkungan sekitar agar tidak menjadi sarang tikus. Lalu, membersihkan saluran-saluran air di sekitar rumah supaya tidak tersumbat dan menjadi genangan saat hujan.
“Jika akan membersihkan saluran air diupayakan untuk menggunakan APD untuk mencegah terinfeksi bakteri leptospira,” kata dia.
Ia pun meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah terkena ISPA dan Covid-19.
Dari sisi kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, Riris mengakui, bahwa masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Jatirahayu bisa dikatan cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari adanya rasa ingin tau kondisi kesehatan diri maupun lingkungannya.
Namun demikian, untuk prilaku hidup sehat, ia merasa perlu ditingkatkan. Misalnya dalam hal kesadaran masyatakat untuk memakai masker, etika batuk, kebersihan tangan, serta merokok.
“Kalau kesadaran sudah bagus tentang hidup bersih dan sehat hanya saja lebih kepada penerapannya. Ini yang terus kita himbau dan kita dorong kepada masyarakat,” jelasnya.
Beberapa inovasi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat juga dilahirkan Puskesmas Jatirahayu salah satunya, Gerakan Kader Pantau Batuk Jatirahayu (Genduk Ayu) Dan Sistem Pengendalian Obat Jatirahayu (Sipeot).
Puskesmas Jatirahayu juga memiliki sejumlah layanan kesehatan bagi masyarakat. Ada sejumlah layanan yang bisa masyarakat dapatkan mulai dari pelayanan pendaftaran pasien, pelayanan laboratorium, pelayanan BP gigi, pelayanan BP KIA, pelayanan BP umum, pelayanan BP lansia, pelayanan apotek, pengkajian keperawatan, pelayanan swab tes (PCR) dan pelayanan tracing.
“Seperti pada Puskesmas pada umumnya sejumlah layanan tersedia di Puskesmas Jatirahayu,” kata dia.
Sementara dalam melaksanakan tugas melayani kesehatan masyarakat, Puskesmas Jatirahayu didukung sejumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri dari, Dokter Umum sebanyak 3 orang, Dokter Gigi 2 orang, Perawat 4 orang, Perawat Gigi 1 orang, Bidan 5 orang, Apoteker 1 orang, Asisten Apoteker 1 orang, Analis Kesehatan 2 orang, dan tenaga lainya sebanyak 16 orang.
Dengan cakupan wilayah yang luas plus jumlah penduduk yang banyak, merupakan tantangan tersendiri bagi Puskesmas Jatirahayu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Wilayah yang cukup luas dengan jumlah penduduk yang banyak sehingga untuk pelayanan di luar gedung cakupanya terbatas dikarenakan jumlah SDM yang terbatas,” pungkasnya. (Adv)
Komentar