KOTA BEKASI, Beritapublik.co.id – Anggota DPR RI, Mahfudz Abdurrahman Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat, Dapil Kota Bekasi dan Depok, Komisi VI yang fokus meliputi perdagangan, perindustrian, Koperasi, UKM, BUMN, Investasi dan Standarisasi menggelar Reses DPR RI masa sidang ke-1 tahun 2019 ditemani oleh perwakilan Anggota DPRD Kota Bekasi, Saifuddaulah Fraksi PKS yang berlokasi di Bakoel Sangu, tepatnya Jalan Jatimakmur 5, RT007/ RW011, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede.
Menurut pria berkacamata ini, kegiatan reses ini dihelat sejak 22 Desember hingga 10 Januari 2020. Menariknya, belum lama ini, Anggota DPR RI Mahfudz Abdurrahman juga tengah mengunjungi lokasi banjir di Kota Bekasi, belum lama ini. Politisi Dapil 6 Jawa Barat yang juga sebagai petinggi PKS ini, ikut langsung memberikan bantuan kepada korban banjir.
“Kami turun langsung membantu para korban banjir, bahkan tim dan para relawan saat kami intruksikan juga bereaksi cepat pasca kejadian yang melanda di wilayah JABODETABEK di awal tahun 2020, khususnya Kota Bekasi,” kata Mahfudz.
Tak hanya mendatangi warga yang terkena dampak banjir seperti meninggal dunia karena terbawa arus banjir dan posko pengungsian di Jl. Mawar 2 Kelurahan Kalibaru Kecamatan Medan Satria.
Pihaknya juga sempat menyambangi wilayah korban banjir dan dapur umum kampung Teluk Buyung Kelurahan Margamulya Kecamatan Bekasi Utara.
“Ini musibah dan ada hikmah yang dapat kita petik dari kejadian ini, dari pengamatan saya Bekasi merupakan lokasi yang paling parah dalam kejadian banjir ini, warga Bekasi tidak sendiri, saya pribadi sudah menginstruksikan kepada tim dan relawan saya untuk turun langsung sejak hari pertama membantu para korban banjir, dan partai kami (PKS) pun akan terus berupaya semaksimal mungkin membantu sampai pada pasca banjir secara bersama dan bahu membahu, dan itu adalah cara jitu menolong saudara-saudara kita yang menjadi korban, ”terang pria yang berasal dari Dapil Kota Bekasi Dan depok ini.
Ia juga mengapresiasi setinggi-tingginya kepada semua tim dan relawan tanggap bencana dari BPBD maupun BNPB, komunitas rescue, dan Kepanduan PKS serta seluruh pihak yang sudah berjibaku membantu para korban banjir, semoga kerja hebat dan cepat para relawan jadi amal baik.
Mahfudz mengaku, bukan hanya berdialog dengan para warga yang masih bertahan di pengungsian dan meninjau langsung dapur umum yang dikelola oleh para kader PKS bersama warga.
“Ucapan terima kasih kepada beliau atas kunjungan dan bantuannya,” kerap kali terlontar dari warga korban banjir dan para pengungsi ketika Mahfudz berdialog dengan warga.
Selain bahan makanan, Mahfudz juga memberikan bantuan alat-alat kebersihan dan juga membentuk tim relawan bersih-bersih rumah yang diturunkan ke lokasi terdampak banjir.
Mahfudz juga menegaskan, terkait soal kebijakan Pemerintah di Kota Bekasi atau Pemkot dan Pemda Kabupaten harus mengutamakan AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan) izin rumah. Sehingga, hal ini
harus diperhitungkan untuk kepentingan lingkungan.
“Apalagi, untuk rumah yang sifatnya resmi serta ada beberapa perumahan cluster meskipun banjir selain ketetapan dari Allah SWT juga ada faktor dari ulah tangan manusia itu sendiri yang tidak bisa menjaga lingkungan sekitar serta membuang sampah pada tempatnya,” paparnya.
Sementara, untuk anggaran, biaya tak terduga seperti bantuan dari Provinsi sebanyak Rp 2 Miliar sedangkan melalui BPNP (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sebesar Rp 1 Miliar jadi kalau ditotal anggaran mencapai Rp 3 Miliar.
Terkait, kerusakan bencana banjir, seperti jembatan bisa dilihat dari kondisi di setiap pendaerahan pasti bermasalah pada anggaran.
Pencegahan harus dibuat, terkait persoalan banjir.”Kami sebagai Partai PKS yang berbasis dakwah mengajak orang berbuat baik secara moral, tolong menolong, juga menjelaskan Pancasila dan NKRI. Bahkan, perlu ada, implementatif dan rasa peduli antara sesama. Harus ada kebijakan dari PKS untuk saling peduli baik secara kolektif maupun personal dan langsung turun saat kejadian berlangsung baik ke perumahan warga yang rumahnya berdekatan dengan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang sebagai resapan air,” pungkasnya. (Nia/Len)
Komentar