KOTA BEKASI, Beritapublik.co.id – Para desainer Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Fashion Parade menggelar fashion show unik di tengah sawah untuk menyatu dengan alam dalam gelaran bernama “When Culture Meet Nature” di kaki Borobudur, Jawa Tengah.
Gelaran yang ciamik itu dipimpin oleh Executive Director Indonesia Fashion Parade Athan Siahaan bersama desainer kenamaan Indonesia lainnya seperti Athan Siahaan, Ariesanthi, Lenny Hartono, Stefan Adji, Ucok M Sirait, Rachel Wang, Linda Susanti, Dimas Santoeso, dan Yayan Arsa.
“Pagelaran ini memiliki pesan kita harus selalu menghargai akan dalam melakukan dan menciptakan sebuah karya. Karena Budaya yang arif tercipta dari alam yang kita jaga. Potensi Fesyen Nusantara di mata global sangat disambut antusias dan positif dengan sikap itu,” kata Athan Siahaan Executive Director Indonesia Fashion Parade, Senin, (3/5).
Tujuan kegiatan ini digelar untuk mengangkat kearifan lokal melalui visi misi untuk meningkatkan ekonomi kreatif ditengah pandemi dengan harapan keabadian budaya Indonesia akan terdengar diseluruh dunia dan Indonesia memiliki banyak keaneka ragaman budaya. Seperti keunikan kain kain tradisional yang memiliki proses yang sangat panjang serta nilai seni yang sangat tinggi dengan teknik beragam.
Uniknya, pagelaran tersebut dihelat dan ditampilkan di hamparan sawah yang luas dan lumpur dibawah Kaki Borobudur yang Megah dan Agung. Dengan menampilkan busana yang dibuat dari kain khas tradisional Indonesia.
Dengan mengadakan pagelaran itu, para desain Indonesia ingin memberikan apresiasi pada Bumi Pertiwi lewat karya- karya mereka.
Sisi kain tradisional menjadi ciri khas yang ditonjolkan dalam acara itu, dengan harapan keragaman dan keunikan budaya Indonesia dapat bergema lewat fashion di kancah internasional.
Dalam pagelaran itu, Pria yang akrab disapa Athan ini, juga menghadirkan karyanya dengan tetap menunjukan kecintaannya pada Ulos. Ia menampilkan “The Queen of Toba” dan “When Ulos Meet Borobudur” dalam pagelaran kali ini.
Diharapkan dengan diadakannya pagelaran busana ini, makin banyak kegiatan serupa bermunculan yang dapat membantu pemulihan industri ekonomi kreatif di masa pandemi COVID-19 ini.
“Kami harap acara ini bisa menjadi role model untuk acara sejenisnya karena kami dapat menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama acara berlangsung. Lewat cara ini juga kami ingin meningkatkan potensi ekonomi kreatif khususnya industri fashion di tengah pandemi,” kata Athan.
Tak hanya itu, pagelaran busana di tengah sawah itu dapat disaksikan kembali di Youtube Channel Athan Siahaan.
Kegiatan ini diramaikan oleh para Designer Kenamaan Indonesia yang sukses melakukan fashion show di tengah Area Persawahan di Svargabumi Borobudur Magelang. Acara tersebut digagas oleh Athan Siahaan dan menjadi yang pertama dilakukan di Indonesia.
Mengusung tema “When Culture Meet Nature” sejumlah Designer menampilkan maha karya unggulan mereka dengan bahan Wastra Nusantara.
“Fashion adalah Designer itu Sendiri. Fashion merupakan Cerminan Karya,” tegas Athan.
Athan menambahkan, Ketika Budaya Bersatu dengan Alam, Ketika Karya Di Apresiasi di Pelukan Bumi Pertiwi, Dengan Memadu Padankan Kearifan Para Leluhur Nusantara, dari Sabang Sampai Merauke, Dari Miangas ke Pulau Rote, Hamparan Karya Wastra Nusantara terbentang indah, lahir dari Karya Anak Bangsa.
Athan mengaku, dimasa pandemi ini banyak hal yang terjadi, dampak Covid-19 sangat terasa di semua bidang usaha dan bisnis. Khususnya, para Fashion Designer Indonesia banyak yang terpuruk dengan keadaan pasalnya, orderan baju menjadi sangat minim.
Sekadar informasi, acara ini terselenggara secara langsung. Disiarkan secara Streaming di Channel YouTube. Bahkan, pagelaran akbar ini juga telah mengantongi Ijin dari satgas dan kepolisian setempat. (Nia/Len)
Komentar